Tadi malam, saya membawakan webinar dengan topik Financial Planning kepada teman2 d’BC Network.
Dan ternyata, apa yang saya sampaikan ke mereka bikin mereka pusing kepala, sakit perut, mules, eneg, bahkan ada yang sedang hamil sampai terasa kontraksinya. Kenapa? Karena mereka baru terbuka mata dan pikirannya, betapa pentingnya merencanakan keuangan untuk masa depan, yang dimulai saat ini! Iya musti mulai sekarang!
Coba nih liat status galau mereka hihi:
Memang dari dulu saya senang sama perencanaan keuangan, tapi ya belajar otodidak baca sana sini. Udah tau musti ada dana darurat, udah tau musti nabung buat sekolah anak, buat pensiun dll. Tapi ternyata, setelah saya sanggup membayar seorang financial planner professional, hitungan saya jauhhhh dari yang seharusnya.
Yang tadinya saya pikir menabung 2 juta / bulan cukup untuk sekolah anak, ternyata jauh dari kenyataan hehe..
Contoh simple saja, anak saya yang kecil saat ini duduk di kelas 7, berarti 3 tahun lagi masuk SMA. Kalau mau, eh kok kalau mau, mau ga mau sih harus nabung dari sekarang kan untuk dia masuk SMA nanti, nah cara ngitung tabunganya simple nya gini:
Misalkan anak saya maunya masuk SMA Tarakanita 1 (maklum, saya alumni), nah si FP (financial planner) saya itu bener2 nyari tau, berapa sih harga sekolah di SMA Tarakanita itu selama 3 tahun?
Ternyata harga dengan nilai saat ini adalah sekitar Rp. 78 juta! Itu nilai saat ini loh, padahal kita kenal lah ya sama yang namanya inflasi, nah kalau di hitung2 setelah inflasi, 3 tahun lagi berarti saya harus menyiapkan dana sebesar kira2 Rp. 124 jt!!
Glek… banyak ya? hihi…
Nah FP saya ini sudah memperhitungkan, kalau saya nabung di Reksadana Campuran + Reksadana Saham, maka saya harus menabung per bulannya sekitar Rp. 2.000.000,-
Itu baru buat dia masuk SMA loh, buat kuliahnya belum! Glek lagi!
Saya dulu, dan mungkin anda? hehe.. terlalu berkutat dengan keadaan keuangan saat ini, buat bulanan aja pas2 an, gimana mau mikirin masa depan?
Tapi ternyata, jalan pemikiran itu kurang tepat, yang tepat adalah, pikirkan masa depan dulu. Income bulanan, setelah dikurangi zakat, keluarin dulu buat investasi masa depan, baru deh sisanya buat bulanan rumah tangga.
Ya ga cukup dong kalau gitu!
Ya artinya apa? Artinya pengeluaran musti di perketat, atauuuuu, income di perbesar, right?
Duh, itu baru ngomongin satu anak masuk SMA, padahal anak saya dua, padahal saya pengen punya rumah yang gedean dikit, padahal saya pengen ini pengen itu, jadi harus punya income berapa besar?
Udah deh ga usah ngomongin rumah bagus atau jalan2 ke luar negeri, mikirin sekolah anak aja, mereka berhak mendapatkan pendidikan bagus setinggi2 nya kan.
Sudahkah anda mempersiapkan keuangan untuk masa depan anak2 anda?
Kalau saya sih sekarang sudah tidak terlalu khawatir lagi, karena saya memiliki bisnis yang pertambahan incomenya melebihi inflasi. Khawatir pasti tetap ada, tapi dengan perencanaan yang matang, semoga anak saya bisa menggapai cita2 nya bersekolah di Amerika.
Gabung yuk di bisnis yang saya geluti saat ini,
Isi form di bawah ini yaa…
[wrdsformprospek id=’7′]
Di bisnis ini, saya tidak hanya belajar tentang bagaimana mendapatkan penghasilan tetapi juga bagaimana mengelola penghasilan saya sehingga menjadi SESUATU
Tujuan ikut bisnis ini apa sih?
Bisa kerja di rumah tapi berpenghasilan dan penghasilan itu bisa bermanfaat untuk keluarga salah satunya rencana masa depan anak-anak 🙂~Ni Made
Pengen bisa spt mbak Dini … Pengen belajar supaya bisa
Met pagi mbak Dini, sy baru ketemu Blog mbak, dan sy sdh jadi member di d’BC, hanya aku kewalahan tutup poin tiap bulan, karena tidak bisa tupon jadi web replikan sy jadi tidak aktif lagi.
trims bu, atas pencerahannya. mau nanya nih, kalo kita sudah terlajur punya hutang itu gimana perhitungannya? yg saya bavca dari buku2 katanya hutang maximal 10%, lha kalo sudah alokasi cicilan lebih dari 30% kira2 gimana ya? trims banyak..
ya harus ngirit pengeluaran atau mencari penghasilan tambahan
cuma mau bilang : makasih yaaa utk webinar gangnam nya eh FP nya 😛
Suka banget sama pola pikir kaum hawa (Ibu2) yg panjang, dari jauh hari sudah memikirkan bagaimana nasib pendidikan anaknya 🙂 Bisa juga para Ibu invest via Logam Mulia. Kalau diperhatikan cara ini terlihat lebih efektif dan dapat menyiasati dampak inflasi. Semoga berkenan, Salam Diena,-